lagu

Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info

Jumat, 07 Desember 2012

Metode Homeschooling bagi Anak Usia Pra Sekolah

Sumber awal pendidikan bagi anak berasal dari rumah(keluarga), yaitu dalam hal ini orang tualah sebagai motor utama dalam pemberian materi pembelajaran kepada anak. Orang tua harus dapat menciptakan lingkungan rumah sebagai tempat belajar utama yang ramah, menyenangkan dan nyaman bagi anak. Karena bila sedari kecil anak merasa bahwa aktifitas belajar itu sangat menyenangkan, maka insyaallah hingga anak besar nanti akan termotivasi supaya selalu semangat dalam menuntut ilmu. Disinilah pentingnya agar setiap orang tua dapat memberikan suatu bingkisan paket belajar yang terbungkus dengan cantik & menarik kepada anak. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, homeschooling adalah upaya yang dapat dilakukan
oleh orang tua dengan tujuan agar dapat memberikan dasar-dasar pendidikan kepada anak dan sekaligus mempersiapkan anak menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Dalam kaitannya dengan optimalisasi masa “golden age” bagi anak usia dini, keberadaan homeschooling sangatlah penting bagi sarana untuk pemberian stimulasi yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dasar anak (silahkan baca : Pentingnya Stimulasi dini bagi Anak dalam Menunjang Penerapan Homeschooling). Namun, mengingat bahwa obyek homeschool ini adalah anak usia dini, ide dan kreatifitas orang tua dalam menyampaikan modul-modul pembelajaran sangat mutlak dibutuhkan. Agar nantinya modul-modul yang disampaikan dapat dinikmati anak dalam suasana rileks dan penuh kegembiraan. Karena pada kondisi emosi yang baik, materi-materi pembelajaran tersebut akan lebih mudah terserap dan tercerna oleh otak anak. Inilah sesungguhnya inti dalam pengadaan homeschooling bagi anak usia dini, yakni suasana pembelajaran haruslah selalu menarik hati anak karena mengingat bahwa pada anak usia dini adalah sesungguhnya usia bermain. Disitulah kejelian orang tua diharapkan, agar dapat memasukkan modul-modul materi belajar kepada anak melalui aktifitas permainan.

Tentu saja bagi keluarga kecil yang tinggal di luar negeri hal tersebut bukanlah hal yang mudah. Bagi orang tua yang harus mengasuh dan membesarkan anak di luar negeri yang jauh dari bantuan keluarga besar ataupun fasilitas kemudahan yang lain, kesungguhan niat, kemandirian dan perencanaan pendidikan anak yang terarah mutlak dibutuhkan. Berikut ini adalah beberapa tips yang perlu dijadikan acuan dalam pemberian stimulasi bagi anak melalui sarana homeschooling.

1. Persiapan
Sejak anak berada dalam kandungan, pada saat orang tua masih memiliki banyak waktu sebelum direpotkan dengan urusan pengasuhan anak, sebaiknya perencanaan pemberian kurikulum / modul stimulasi sudah dapat direncanakan. Dianjurkan agar ibu-ibu muda sering membaca buku dan mencari referensi-referensi terkait dengan pemberian stimulasi dini bagi anak. Selain itu, sarana pembelajaran sepertu kartu berwarna, buku bergambar, kartu huruf mulai dapat dipersiapakan.

2. Pengaturan Waktu
Pemberian modul belajar yang baik adalah yang memiliki keteraturan dari segi waktu. Apabila sedari awal orang tua sudah membiasakan anak untuk hidup sesuai dengan pola teratur (kapan jam makan, kapan waktu tidur, waktu bermain dsb) akan memudahkan anak dalam menjalani aktifitas hariannya dan ini juga merupakan suatu penanaman kedisiplinan bagi anak. Pemberian stimulasi yang baik adalah sedikit tapi kontinyu dan diberikan pada waktu terbaik anak. Cari waktu terbaik anak dalam satu harinya. Yang dimaksud dengan waktu terbaik yaitu anak dalam kondisi segar dan tenang (tidak lapar, tidak mengantuk & tidak rewel). Waktu terbaik ini dapat ditemukan dalam dua kali ataupun dalam tiga kali sehari. Dan apabila sudah mulai muncul tanda-tanda anak bosan, segera hentikan pemberian modul belajar dan lanjutkan pada waktu terbaik berikutnya. Upayakan waktu terbaik anak ini match/sama dengan waktu terbaik orang tua. Upayakan pada saat pemberian modul homeschool ini orang tua juga dalam kondisi yang terbaik.

3. Konsentrasi
Pada saat pemberian modul belajar bagi anak, jauhkan segala macam aktifitas yang lain. Hindari melakukan pekerjaan sambilan, karena apabila orang tua sudah kehilangan konsentrasi maka tidak berapa lama kemudian konsentrasi anak dapat dipastikan akan berkurang/menurun. Sebelum memulai aktifitas, matikan tv, kecilkan suara telfon, dan jangan tinggalkan masakan di atas kompor.

4. Nikmati
Pemberian stimulasi dalam modul pengajaran ini bukan berlangsung selama 24 jam minus waktu tidur anak. Janganlah orang tua menjadikan ini suatu beban pekerjaan yang membutuhkan effort yang sangat besar. Nikmatilah saat-saat pemberian modul belajar dengan anak ini, upayakan fikiran dan hati dalam kondisi tenang dan nyaman. Walaupun sebagian besar ibu yang nantinya akan sering mencurahkan waktu dalam pelaksanaan pemberian modul ini, namun aktifitas ini tidak harus dilakukan oleh ibu saja. Apabila kondisi hati & badan ibu sedang tidak dalam kondisi yang baik, maka ayah diharapkan untuk dapat menggantikan. Ingatlah, keikhlasan adalah kunci keberhasilan bagi terlaksananya transfer ilmu.

5. Berbagi & Kerjasama
Pelaksanaan homeschooling ini tidak harus dilakukan pada setiap masing-masing keluarga. Apabila ada keluarga yang memiliki anak usia yang berdekatan, maka pelaksaan homeschooling dapat dilakukan bersamaan. Dengan mengadakan homeschooling bersama juga dapat menambah pengalaman bersosialisasi bagi anak. Dan semua orang tua dapat berbagi tugas dalam pemberian modul, sehingga selain dapat membuat orang tua merasa senang dengan adanya kerjasama ini, anak juga akan terpacu dengan adanya patner belajar.

6. Sesuaikan dengan usia dan perkembangan anak
Berikan modul-modul pembelajaran sesuai dengan usia dan perkembangan anak. Jangan terburu-buru memberikan muatan yang lebih kepada anak, biarkan anak menikmati muatan yang sesuai dengan usia & perkembangannya. Apabila dirasa anak sudah menguasai muatan yang ada sekarang, baru tingkatkan ke muatan yang lebih. Ingatlah, bahwa bagi setiap anak bahkan manusia dewasa sekalipun belajar dengan rasa percaya diri bahwa “aku bisa” akan menyebabkan rasa nyaman yang dapat mendorong semangat untuk terus belajar.

7. Siapkan reward / penghargaan
Setelah selesai satu sesi pembelajaran, segera sediakanlah reward bagi anak. Reward itu dapat berupa membacakan cerita kesukaan anak, snack favorit atau hadiah sticker yang lucu. Dengan pemberian reward ini dapat meningkatkan semangat anak untuk melakukan sesi pembelajaran berikutnya.

Demikianlah, beberapa hal yang perlu untuk dijadikan acuan pada pelaksanaan homeschooling dalam upaya pemberian stimulasi bagi anak usia dini.
sumbernya disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar